TANA TIDUNG, kaltarastories.com – Proses belajar mengajar di semua jenjang pendidikan tidak akan lepas dari perpustakaan maupun taman bacaan masyarakat, dari taman bacaan masyarakat (TBM) mereka akan memperoleh informasi tentang bermacam-macam hal. TBM itu sendiri didirikan bertujuan untuk melayani kepentingan penduduk yang tinggal di sekitarnya. Mereka terdiri atas semua lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, agama, adat istiadat, tingkat pendidikan, umur dan lain sebagainya.
Forum TBM adalah organisasi nirlaba yang bergerak dalam pengembangan literasi. Forum TBM didirikan sejak tahun 2005. Hingga kini Forum TBM menjadi wadah bagi pengelola TBM dan para pegiat literasi di Indonesia. Dari struktur organisasi, Forum TBM sudah berdiri di tiap provinsi dan kabupaten/ kota, tidak terkecuali di Kabupaten Tana Tidung, yang di mana Forum TBM di Kabupaten Tana Tidung telah berdiri di setiap Desa yang ada di Kabupaten Tana Tidung.
Dalam rangka menguatkan serta mengevaluasi aksi-aksi literasi TMB yang ada di Desa, TP-PKK Kabupaten Tana Tidung menggelar Workshop Optimalisasi Peran TBM Desa Menuju Desa Cerdas yang berkelanjutan di Kabupaten Tana Tidung, yang berlangsung di Gedung Pendopo Djaparuddin. Senin, 13 Februari 2023
Ketua TP-PKK Kabupaten Tana Tidung Vamelia Ibrahim menjelaskan pendirian satu TBM di Tana Tidung merupakan upaya dari TP PKK untuk memulihkan kemampuan belajar siswa yang terindikasi mengalami learning loss, yang diakibatkan adanya Pandemi covid-19.
“Learning loss ini sebagai akibat dari dampak pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi covid-19 selama dua tahun, adapun learning loss yang paling besar terjadi adalah pada kemampuan literasi anak-anak khususnya kemampuan membaca mereka, saat proses dari rumah berlangsung tidak sedikit anak-anak yang sama sekali tidak belajar, diakibatkan beberapa hal, misalnya anak-anak yang dibawa orang tuanya pergi berladang atau bekerja, atau juga minimnya fasilitas belajar di rumah, seperti buku, handphone untuk mengikuti Belajar dari Rumah (BDR) dan tidak adanya jaringan seluler di sekitar rumah.” jelas Vamelia Ibrahim.
Pendirian TBM serta pelatihan para pegiat TBM ungkap Vamelia Ibrahim terbagi 2 strategi penting yang dilakukan oleh Kabupaten Tana Tidung dalam menanggulangi learning loss pasca pandemi, yaitu strategi Jalur sekolah dan jalur masyarakat.
Dari jalur sekolah kata Vamelia, sejak tahun 2020 Dinas Pendidikan telah melakukan pemetaan kemampuan membaca siswa dengan menggunakan tes diagnostik membaca. Dan hasilnya kemudian digunakan untuk memberikan dukungan pengajaran yang sesuai dengan kesiapan siswa. Selain dari pada itu kata dia, penerapan kurikulum yang adaptif dan juga pelatihan kepada guru, kepala sekolah dan pengawas tentang bagaimana menggunakan beragam strategi untuk memulihkan kemampuan membaca siswa juga diberikan di level SD dan SMP se-Kabupaten Tana Tidung.
Sedangkan untuk jalur masyarakat kata dia, pemulihan pembelajaran di organisir langsung oleh TP-PKK yang dipimpin langsung olehnya dengan program satu Desa satu TBM, Adapun implementasi program pemulihan jalur masyarakat terdiri dari beberapa program, di antaranya membentuk berdirinya TBM di seluruh Desa, merekrut, melatih pengelola TBM untuk mampu melakukan pemulihan pembelajaran dan mampu melaksanakan kegiatan TBM yang menyenangkan bagi anak, mendukung program dan operasional TBM melalui alokasi dana Desa (ADD) dana desa dan anggaran TP PKK Tana Tidung, Supply buku cerita anak-anak ke setiap TBM, Pengelola TBM bersinergi dengan sekolah terdekat untuk percepatan proses pemulihan pembelajaran, Monitoring dan evaluasi, dan pemberian apresiasi berupa insentif bulanan sebesar Rp. 300.000 kepada pengelola TBM.
“Dua jalur pemulihan belajar yang dipilih oleh Kabupaten Tana Tidung sama pentingnya dan perlu dilakukan secara konsisten agar anak-anak bisa mendapatkan dukungan dari semua orang dewasa di sekitar anak-anak selain guru mereka disekolah, untuk itulah kemudian PKK tergerak untuk membuat program 1 Desa 1 TBM di 32 Desa yang ada di Tana Tidung, ” jelas Vamelia
Pada TBM yang ada di Desa, belajar membaca yang baik dilakukan dengan cara pembelajaran membaca secara mekanik dan membaca untuk pemahaman, karna kata dia, sebagian besar pegiat TBM adalah Ibu Rumah Tangga dan juga Tokoh masyarakat sekitar, yang kurang memiliki pengetahuan bagaimana cara mengajarkan membaca yang baik, dan untuk mendukung kelancaran semua itu, PKK Tana Tidung kata dia telah menggandeng mitra pembangunan, yaitu Tim Inovasi yang turut serta melatih para pegiat TBM.
Dan PKK ungkap Vamelia, telah beberapa kali melakukan pelatihan bagi para pegiat TBM, di antaranya dilatih bagaimana caranya membaca nyaring untuk anak-anak, langkah-langkah membaca buku cerita untuk menajamkan pemahaman akan buku yang dibacakan orang dewasa di sekitar anak, dan juga para pegiat TBM dilatih beragam strategi membaca mekanik agar anak lebih lancar membaca kata.
“Ini adalah pelatihan ketiga yang kita lakukan, yang bertajuk ‘Workshop Optimalisasi Peran TBM Desa menuju Desa Cerdas yang berkelanjutan di Kabupaten Tana Tidung’ yang menitikberatkan pada bagaimana Pemerintah Desa dapat bersinergi dengan TBM yang ada di 32 Desa di Tana Tidung, sehingga TBM dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi anak-anak di Desa” harap Vamelia.(hms)
