Tarakan – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara (Kaltara) bertemu dengan KONI Kaltara untuk mendengarkan kesiapan Kaltara untuk mengikuti PON XXI Aceh-Sumut pada September ini. Pertemuan ini di Ballroom Hotel Tarakan Plaza, Senin, 8 Juli 2024. Turut dari Dispora Kaltara.
KONI dan Dispora Kaltara telah memaparkan tahapan menuju PON XXI Aceh-Sumut. Begitu juga dengan persiapan 28 Cabang Olahraga (Cabor) yang lolos ke PON XXI.
Menurut Ketua Komisi IV DPRD Kaltara, Yusuf Ramlan mengatakan, kendala yang dihadapi oleh KONI Kaltara terkait pencairan anggaran yang sebelumnya sudah disetujui Pemprov Kaltara. Dalam proses pencairan tersebut, terdapat naskah hibah yang pencairannya dilakukan secara bertahap.
“Total anggaran Rp 34 miliar, pencairan tahap pertama 50 persen sudah cair dan digunakan untuk TC desentralisasi para Cabor juga belanja alat Cabor untuk tanding,” ujarnya.
Adapun untuk pencairan tahap kedua yakni 40 persen dari total anggaran hibah belum dapat dilakukan karena harus ada Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) penggunaan anggaran ditahap pertama sebesar 70 persen.
“Kita minta kepada KONI untuk berkoordinasi kepada Cabor yang menggunakan anggaran tersebut untuk segera merealisasikan LPJ-nya sehingga bisa disampaikan ke Dispora agar pencairan tahap kedua bisa dilakukan,” jelas Yusuf.
Ditegaskannya, proses pencairan tahap kedua harus segera dilakukan. Lantaran tahapan TC sentralisasi sudah dimulai. Khawatirnya, tahapan TC sentralisasi akan terganggu karena terlambatnya pencairan tahap kedua. Kata dia, pencairan anggaran tahap kedua untuk persiapan kontingen Kaltara dalam keberangkatan ke Aceh dan Sumatera Utara.
KONI Komitmen Pertahankan Prestasi
Menanggapi hasil pertemuan, KONI Kaltara banyak menerima masukan terkait monitoring persiapan atlet dari Cabor yang lolos ke PON. “Masukan yang sangat bagus kami terima dari DPRD Kaltara, seperti uang sakunya ditingkatkan juga, lalu persiapan bagaimana keberangkatan transportasi ke sana,” ucap Wakil Ketua II KONI Kaltara Bidang Pembinaan dan Prestasi, Widodo Dwi Santoso.
Disinggung soal Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) untuk proses pencairan anggaran hibah tahap kedua, Widodo menyebut sejauh ini LPJ sudah berjalan sekitar 50 persen. Dalam waktu dekat, diharapkan dapat mencapai 70 persen sesuai yang dipersyaratkan dari Pemerintah Provinsi Kaltara.
“Yang jadi keterlambatan karena teman-teman Cabor sebagian masih ada di luar daerah. Tapi besok kita akan pertemuan juga dengan Cabor, kita ingatkan bahwa persyaratan itu sangat penting dan dampaknya juga akan ke Cabor,” jelasnya.
Ia menambahkan, KONI Kaltara berkomitmen akan mempertahankan prestasi dari beberapa Cabor unggulan. KONI Kaltara menargetkan 8 medali emas, 5 perak dan 9 perunggu dengan estimasi menduduki peringkat 16 secara nasional.
“Semoga bisa bertambah. Kalau melihat beberapa pertandingan ini kemungkinan bisa bertambah lah. Apalagi Cabor yang dapat emas sudah mulai latihan sejak Januari kemarin,” ungkapnya.
“Kita akan pergunakan anggaran yang sudah diberikan dengan sebaik-baiknya. Kita juga akan pertahankan untuk capaian medali emas. Sesuai hasil BK (Babak Kualifikasi) PON, satu emas dua perak,” tutupnya.(red/fr)