Tarakan, kaltarastories.com – Belakangan ini warga di Tarakan heboh membahas soal gempa dan tsunami di Tarakan. Bahkan, informasi itu meluas hingga ke daratan lain di Kalimantan Utara (Kaltara). Hal itu dipicu melalui pemberitaan yang menyampaikan soal potensi tsunami di Tarakan bila terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 7.0 dan episentrumnya di laut dan dangkal, berpotensi terjadi tsunami.
Pernyataan itu muncul dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Ini pengertian dari Wikipedia.
BMKG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Nah, kita bisa mengetahui apa itu BMKG dan apa tugas pokok dan fungsinya. Kembali ke topik pembahasan soal gempa dan tsunami di Tarakan. Masyarakat mesti cerdas dalam memahami arti sebuah kalimat pernyataan yang muncul di sosial media. Ketakutan yang besar dalam menyikapi sebuah informasi apalagi soal tsunami harus disikapi dengan bijak. Jangan sampai ketakutan itu membuat kepanikan yang berlebihan hingga seakan-akan Tarakan tidak lagi aman untuk ditinggali.
Rilis BMKG di Tarakan, sejauh ini gempa bumi tidak dapat diprediksi kapan terjadinya.
Wilayah Kalimantan Utara memang berpotensi terjadi gempa, dikarenakan ada tiga patahan aktif yaitu patahan Tarakan, patahan meratus, dan patahan mangkalihat. “Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya masyarakat selalu sigap dan siap untuk mitigasi bencana apapun di wilayah Kalimantan Utara untuk meminimalisir dampak yang bisa disebabkan oleh bencana tersebut,” jelas rilis BMKG.
BMKG melanjutkan, masyarakat juga diharapkan untuk memahami perbedaan antara istilah prediksi dan potensi. Potensi didasarkan atas sejarah dan perhitungan pada data-data, sementara prediksi lebih ke sesuatu yang hampir pasti akan terjadi dalam waktu dekat.
Untuk kasus gempa berkekuatan 7 SR di Kalimantan Utara merupakan potensi dan bukan prediksi. “Diharapkan kepada masyarakat agar tidak panik tapi tetap selalu waspada dengan mengupdate informasi ke sumber-sumber yang terpercaya,” harap FOD BMKG di Tarakan.
Di wilayah Tarakan ada patahan atau sesar yang dinamakan Sesar Tarakan, dimana menyimpan potensi gempa bisa mencapai M 7.0. Jika terjadi Gempa dg Magnitude mencapai 7.0 dan episentrumnya di laut dan dangkal, berpotensi terjadi Tsunami.
“Informasi ini kami sampaikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan sebagai upaya mengedukasi masyarakat bahwa tempat kita tidak sepenuhnya bebas dari ancaman gempa bumi, agar jika terjadi gempa masyarakat mengetahui dan tanggap apa yang harus di lakukan,” tutupnya.
Dari sini kita bisa mengetahui bahwa antara potensi dan prediksi itu dua hal yang berbeda maknanya. Soal gempa bumi dengan kekuatan besar di Tarakan merupakan potensi bukan prediksi. Yok jangan panik, bijaklah.(redks)
