Jakarta, kaltarastories.com – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) mendukung konservasi orangutan melalui program rehabilitasi orangutan di Samboja Lestari, Kalimantan Timur, dengan menggandeng Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS Foundation). Kolaborasi PHI dan BOS Foundation telah berjalan sejak 2021 dengan serangkai program yang sudah berjalan, antara lain seminar secara daring guna memberikan penjelasan mengenai pentingnya peranan orangutan dalam menjaga ekosistem dan lingkungan, serta penyelamatan dan pelepasliaran orangutan dikemudian hari.
PHI melakukan adopsi kepada 3 orangutan, yaitu Bagus, Ecky dan Pedrosa. Masing-masing individu dipersiapkan untuk dilepasliarkan kembali kepada habitatnya, yakni dengan memperhatikan sejarah reintroduksi mereka, tingkat agresivitas mereka, dan tingkat kemampuan mereka untuk kembali hidup di habitatnya. Orangutan memiliki kecerdasan tinggi, dimana 97% DNA mereka sama dengan manusia, yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan ekosistem hutan tropis, karena mereka merupakan penyebar biji yang terbaik, yakni dengan menjelajah jarak yang luar biasa sembari membuang biji.
Senior Manager Relations PHI Farah Dewi menjelaskan bahwa PHI secara konsisten menerapkan prinsip Environment, Social, dan Governance (ESG) dalam menjalankan operasi dan bisnis hulu migas dimanapun Perusahaan beroperasi.
”PHI bersama anak perusahaannya terus berupaya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang lingkungan dimana salah satunya berupa kegiatan pelestarian konservasi orangutan, dengan cara berkolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk melindungi keselamatan dan keamanan manusia dan lingkungan,” jelas Farah.
Sementara itu, CEO Bos Foundation Dr. Jamartin Sihite, memberikan apresiasinya atas dukungan PHI pada progam rehabilitasi orangutan di Samboja Lestari, Kalimantan Timur. ”Upaya kolaboratif dari seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan, termasuk partisipasi PT Pertamina Hulu Indonesia sangat penting agar upaya menjaga kelestarian spesies ini dan habitatnya dapat berjalan optimal,” ujar Jamartin.
Jamartin menambahkan bahwa orangutan adalah salah satu spesies kera besar yang keberadaannya sangat penting dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan ekosistem. Sebagai satwa yang dilindungi dengan status kritis, upaya pelestarian orangutan tidak hanya menjadi perhatian kita bersama ditingkat nasional tapi juga internasional.
Dalam rangka Hari Orangutan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 18 Agustus, Manager Environment PHI Kemas Adrian mengharapkan agar dukungan Perusahaan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. ”Kami berupaya untuk terus menerapkan beragam inovasi sosial dan lingkungan dalam pelaksanaan program-program TJSL Perusahaan sehingga mampu memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan; yang sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), yakni poin ke 13 dan15 terkait perubahan iklim dan menjaga ekosistem di darat,” jelas Kemas.(*)