Badan pengawas dan obat-obatan Amerika Serikat (FDA) mengatakan pihaknya telah mengizinkan penggunaan campuran antibodi buatan AstraZeneca untuk mencegah Covid-19. Obat tersebut diizinkan digunakan bagi orang yang sistem imunitasnya lemah atau yang pernah mengalami dampak parah setelah disuntik vaksin Covid-19 . Oleh sebab itu, FDA untuk pertama kalinya mengeluarkan izin darurat untuk perawatan pencegahan akibat infeksi virus corona dengan menggunakan obat Evusheld.
Sementara vaksin bergantung pada sistem kekebalan yang utuh untuk dapat mengembangkan antibodi dan sel penangkal infeksi, obat yang dikembangkan AstraZeneca itu, Evusheld, mengandung antibodi buatan laboratorium. Antibodi buatan laboratorium tersebut dirancang untuk bertahan di dalam tubuh selama berbulan-bulan guna melawan virus jika infeksi terjadi.
“Vaksin sudah terbukti menjadi pertahanan terbaik yang tersedia untuk melawan Covid-19,” kata Patrizia Cavazzoni, Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA.
FDA memperingatkan bahwa obat Evusheld tidak diindikasikan sebagai pengganti vaksinasi pada individu yang direkomendasikan untuk vaksin Covid-19. Berdasarkan hasil uji klinis, terhadap penerima obat Evusheld dengan peningkatan resiko infeksi Covid-19 parah mengalami penurunan sekitar 77 persen. (*)
