KISAH inspiratif kali ini datang dari seorang pemuda usia dua puluh dua tahun yang suka dengan dunia perdagangan.
Angger sudah memulai berjualan sejak tahun 2020. Saat itu dia masih berusia 20 tahun. Berawal dari jualan batagor dan aneka cemilan bakar, akhirnya saat ini membuka kedai minuman yang menjual aneka menu berbahan dasar kopi dan non kopi.
Tidak semua anak muda, bahkan orang dewasa memiliki semangat bisnis dan keberanian untuk memulai suatu usaha. Namun Angger yang saat ini tercatat menjadi salah satu mahasiswa aktif di perguruan tinggi di Kota Tarakan, sedari dahulu berpikir untuk menjadi seorang pengusaha (enterpreneur).
Latar belakangnya bukan dari keluarga menengah ke atas, tapi tak menyurutkan semangatnya untuk memulai bisnis.
Dia bahkan mengatakan sebelumnya pernah menjalani profesi sebagai pekerja bangunan dan pekerja angkat galon untuk mengisi waktu di sela kesibukanya sebagai mahasiswa demi menambah pemasukan untuk memenuhi kebutuhanya sehari-hari.
Berawal dari rasa tertarik akan kopi, akhirnya melahirkan ide untuk membuka kedai minuman yang memiliki menu kopi sebagai pilihan.
“Dari dulu saya memang suka jualan, sebelumnya juga pernah jualan makanan dan camilan, ” kata dia.
Kedai Kopi yang diberi nama 40KM ini buka dari jam 5 sore hingga jam 12 tengah malam, beralamatkan di Juata Korpri Jl.P Aji Iskandar , Tarakan Utara, Provinsi Kalimantan Utara.
![](https://i0.wp.com/www.kaltarastories.com/wp-content/uploads/2022/01/IMG-20220105-WA0047-e1641477724206-300x289.jpg?resize=300%2C289&ssl=1)
“Alhamdulilah setiap harinya penjualan cukup ramai, apalagi waktu libur kuliah semester jadi makin ramai. Ya gak nyangka aja, padahal kedai saya tergolong masih baru,” timpalnya.
Bagi Angger belajar bisnis itu menyenangkan, meskipun banyak tantanganya.
Bukan soal untung atau rugi, yang penting baginya memiliki usaha sendiri lebih terasa kebebasanya dan jadi lebih mandiri.
“Kalo soal untung dan rugi itu sudah jadi hal yang umum, yang pasti dalam usaha atau berbisnis itu kita ngerasa bebas gak punya atasan. Mau jualan banyak ya kita harus bikin strategi, pas jualan sepi gak ada yang marahin tapi tetap kita harus evaluasi cari faktor apa yang bikin jualan kita sepi,” ujarnya.
Menurutnya, modal yang paling utama adalah rasa semangat dan yakin. Karena hal itu yang membuatnya tetap konsisten menjalani usaha. (kaltarastories.com)
![](https://i0.wp.com/www.kaltarastories.com/wp-content/uploads/2022/06/PROMOSI-3-01-scaled.jpg?ssl=1)