Subang – PT Pertamina EP (PEP) Subang Field Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina berhasil mendapatkan penghargaan CSR Award kategori Jawara Mira dari Pemerintah Kabupaten Subang. Apresiasi ini diberikan atas kontribusi PEP Subang Field yang diakui turut memberdayakan masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) selama tahun 2022. Penghargaan CSR Award diserahkan langsung oleh Bupati Subang, H. Ruhimat, di tengah pelaksanaan Musrembang pada Kamis (16/03/2023).
Jawara Mira merupakan kategori perusahaan yang proaktif dalam mengembangkan budidaya perikanan dan peternakan. Menurut H. Ruhimat, pemberian apresiasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembangunan di Kabupaten Subang, sehingga mampu mewujudkan Subang Jawara.
Wazirul Lutfi, Head of Communication, Relation & CID Zona 7 menyampaikan, “penghargaan ini menjadi kebanggaan sekaligus amanah yang besar bagi PEP Subang Field untuk terus berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat di wilayah Kabupaten Subang melalui implementasi program community development yang konsisten,”.
Beberapa program pengembangan masyarakat di bidang pertanian yang telah dijalankan oleh PEP Subang Field diantaranya Integrasi peternakan organik atau program Garasi Organik dan program Pesona (Pemanfaatan Serat Daun Nanas) Subang dengan memanfaatkan limbah daun nanas menjadi komoditas bernilai ekonomi. Tak hanya itu, ada pula program unggulan yakni Purnama Subang yang banyak berkecimpung dalam mendampingi kelompok purna migran Indonesia.
Mengulas sekilas, program Garasi Organik ini terletak di Desa Pringkasap, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang. Penerima manfaat dalam program Garasi Organik adalah 27 peternak yang tergabung dalam kelompok ternak yang diberi nama Sa’urus Farm. Kelompok ini mengelola sampah rumah tangga menjadi pakan ternak maggot. Hasil dari ternak maggot ini kemudian digunakan oleh peternak sebagai tambahan pakan untuk ternak dan juga bagian dari komposisi formulasi pakan pellet ternak organik.
Dedak, gaplek, menir, keong sawah dan juga jagung menjadi komposisi penyusun dalam pellet organik yang diproduksi oleh kelompok sa’urus farm. Pakan ternak yang dihasilkan memberikan perubahan yang signifikan. Semula peternak yang beternak 100 ekor ayam membutuhkan biaya pakan bulanan sebesar Rp 1,5 juta. Sedangkan ketika kelompok mampu memproduksi pellet organik, kebutuhan biaya pakan dengan produksi mandiri hanya membutuhkan Rp. 750.000/bulan. Hal ini sangat ekonomis bila dibandingkan dengan pakan pabrikan yang selama ini digunakan oleh peternak. Ini menjadi harapan baru bagi peternak untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi melalui peternakan organik.
Melalui CSR, Perusahaan berupaya untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan dengan cara mengurangi produksi limbah melalui reduksi, penggunaan kembali dan daur ulang sampah. Hal ini selaras dengan tujuan pencapaian Social Development Goal (SDG) tujuan 12 “Konsumsi dan Produksi yang bertanggung jawab” melalui indikator poin 12.5 yakni mengurangi timbunan limbah dengan cara mendaur ulang sampah.(*)