Tarakan, kaltarastories.com – Kantor Bea Cukai Tarakan merealisasikan penerimaan negara melampaui target. Rp 12.962.25 Miliar dengan persentase 213.66 persen dari target yang ditetapkan senilai Rp 6.066.81 Miliar yang berhasil dikumpulkan bea cukai Tarakan. Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Bea Cukai Tarakan, Minhajuddin Nafsah.
Ia menyebutkan penerimaan didominasi oleh penerimaan bea masuk sebesar Rp 7.112.467 miliar yang terbagi dari dua bagian yakni bea masuk dan denda administrasi. Sementara untuk penerimaan bea keluar sebesar Rp 5.756.182 Miliar dan penerimaan cukai Rp 93.600 juta.
“Bea keluar ini targetnya tidak terlalu besar karena ada regulasi baru terkait pembatasan ekspor produk yang terkena bea keluar seperti CPO dan turunannya, jadi dari target ini kita dinilai bisa mencapai 6 kali lipat dari target yakni 589,43 persen,” jelas Minhajuddin pada Senin (9/1/2023).
Untuk cukai sendiri terdapat denda administrasi yang cukup besar. Terdapat pula pungutan pajak untuk penerimaan bea masuk dan keluar seperti PPh impor sejumlah Rp 10.598.333 Miliar dan PPn Impor Rp. 53.196.673 Miliar. Dengan ekspor juga terdapat pajak PPh Pasal 22 ekspor sebesar Rp. 309.382.797 Miliar.
“Ada dana sawit, ini banyak di Berau karena wilayah kami ada di Berau juga ada sekitar Rp, 4,6 miliar,” ucapnya.
Ke depan pihaknya memproyeksikan target untuk 2023 penerimaan bea sebesar Rp 12.057 Miliar. Lanjutnya, untuk kebutuhan ekspor terbanyak batu bara. Namun ekspornya tidak termasuk ke dalam penerimaan bea keluar, mengingat regulasi yang mengatur pembatasan mengenai ekspor batu bara guna pemenuhan kebutuhan industri listrik di dalam negeri.
“Ini diatur dan diawasi oleh Kementerian Perdagangan, kalau sudah ada izin yang diterbitkan dari Kementerian terkait menyoal ekspor batu bara ini baru kita catat. Tapi ada beberapa bulan yang memang tidak boleh ekspor sama sekali,” ujarnya.
Untuk tujuan ekspor sendiri mayoritas ke negara Jepang dengan 1.039 dokumen. Disusul Malaysia, India, Filipina dan China. Mayoritas produk ekspor bahan olahan seperti kayu dan hasil perikanan.(redks)