kaltarastories.com, Tarakan – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara mengadakan talkshow “Pengembangan Usaha Syariah dalam Mendukung Keberlanjutan dan Kemandirian Ekonomi Umat” dalam rangka Road to Fesyar Kawasan Timur Indonesia 2022. Kegiatan talkshow dibuka dengan Sambutan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Tedy Arief Budiman.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara, Dr. H. Suryansyah, Walikota Tarakan yang dalam hal ini diwakili oleh PLH Sekretaris Daerah Kota Tarakan, Suparlan S.T. M.T., M.AP., Kemenag Provinsi Kalimantan Utara, Kemenag Tarakan, Pimpinan Perbankan, Baznas, Ormas Keagamaan BPOM Tarakan, Perumda Kota Tarakan, HIPMI, IKMI, UMKM Binaan Bank Indonesia, Rumah Kreatif BUMN, Asosiasi Pelaku Usaha, DMI Kaltara serta Seluruh Pesantren Binaan KPwBI Prov. Kaltara.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (Fesyar KTI) yang akan diselenggarakan pada 28-30 Juli 2022 di Makassar. Dalam sambutannya, Tedy menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya Bank Indonesia dalam mengembangkan Ekonomi Syariah.
“Pemberdayaan Ekonomi Syariah merupakan salah satu upaya Bank Indonesia dalam mendorong pengembangan dan penguatan usaha berbasis Ekonomi Syariah di berbagai lini, baik pada usaha mikro, kecil, menengah, dan besar, maupun peningkatan kemandirian dan pengembangan di lingkungan pondok pesantren, khususnya wilayah Provinsi Kalimantan Utara”, ujar Tedy.
Tedy juga menyampaikan bahwa pengembangan ekonomi syariah ini bukanlah peran Bank Indonesia saja tetapi Bank Indonesia juga bersinergi dengan berbagai instansi lainnya. “Tentunya BI tidak akan sendirian dalam mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah, halal food dan akselerasi digitalisasi UMKM. BI akan terus bersinergi dan berkoordinasi dengan instansi di level pusat maupun daerah khususnya di Prov. Kalimantan Utara sehingga pelaksanaan kebijakan yang telah dirumuskan dapat terlaksana dengan baik dan mencapai sasaran yang ditujukan”, lanjut Tedy.
Pemerintah Kota Tarakan yang diwakili oleh Suparlan selaku PLH Sekda dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang diwakili oleh Suryansyah selaku Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara menyampaikan ucapan terima kasih atas kontribusi Bank Indonesia di Kalimantan Utara salah satunya pada sektor ekonomi syariah. “Apresiasi dari Pemerintah Provinsi terhadap inisiasi dari Bank Indonesia beserta panitia pelaksana untuk mengembangkan ekonomi syariah di seluruh Indonesia terutama di Kalimantan Utara”, ujar Suparlan.
”Terima kasih kepada perwakilan Bank Indonesia. Dalam menjamin suksesnya pembangunan di Kaltara, Pemerintah senantiasa berusaha menjaga laju pertumbuhan ekonomi untuk tetap tumbuh positif. Dimana salah satunya melalui pengembangan ekonomi syariah. Kami memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia Perwakilan Kaltara atas terselenggaranya kegiatan Talkshow dengan tema Pengembangan Usaha Syariah dalam mendukung keberlanjutan dan kemandirian perekonomian umat. “Semoga melalui kegiatan ini semangat kita untuk mengedukasi masyarakat mengenai ekonomi syariah terus dapat meningkat”, ujar Suryansyah.
Pada kegiatan Talkshow ini terdapat 2 Narasumber yaitu M. Ghozali, S.E. yang merupakan CEO Nujek dan Wakil Sekretaris DPP Hebitren menjelaskan mengenai Pengembangan Usaha Syariah Sektor Digital untuk Kemandirian Umat. Beliau merupakan CEO Nujek yang telah banyak beroperasi di Indonesia salah satunya di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan. Narasumber kedua yaitu Dr. Irfan Syauqi Beik, Ph.D yang menjelaskan mengenai Pengembangan Usaha Pesantren dan UMKM Berbasis Ekonomi Syariah. Beliau merupakan staf Pengajar Departemen Ilmu Ekonomi Syariah IPB, Anggota Komisioner Badan Wakaf Indonesia dan Komisaris Independen Prudential Syariah Indonesia.
Keduanya memaparkan betapa pentingnya berinovasi dan berkreasi bersama-sama dalam mengembangkan ekonomi syariah khususnya di era perkembangan teknologi yang pesat ini. Gus Ghozali menyampaikan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin cepat membuat semua harus mampu melihat peluang dan berani mengambil peluang usaha. “Nujek hadir karena melihat kebutuhan masyarakat, terutama di kota-kota yang bukan kota besar sehingga kebutuhan terhadap ojek online masih dibutuhkan”, papar Gus Ghozali.
Poin tersebut ditambahkan oleh Syauqi Beik yang menyatakan bahwa pengembangan perekonomian syariah di era perkembangan teknologi yang cepat perlu adanya konektivitas antar instrumen. “Dalam pengembangan ekonomi syariah diperlukan konektivitas antar instrumen, instrumen commercial finance, industri halal, komunitas hingga social finance harus saling terintegrasi sehingga mampu menjangkau segmen-segmen tertentu. Dengan kata lain, keberjamaahan dalam bermuamalah yang sama-sama menjadi PR kita”, papar Syauqi Beik.
Kegiatan Road to Fesyar yang diselenggarakan KPwBI Prov. Kaltara dilaksanakan mulai 14 Juni – 5 Juli 2022. Selain talkshow hari ini, telah terselenggara juga berbagai lomba seperti lomba wirausaha muda syariah, lomba video kesenian tari daerah Islami, lomba desain busana Muslimah dengan wastra lokal, lomba dakwah ekonomi syariah dan lomba syair ekonomi syariah.
Harapannya berbagai kegiatan terkait ekonomi syariah yang diselenggarakan ini dapat semakin menyebarluaskan pemahaman ekonomi syariah kepada masyarakat sehingga ekonomi syariah dapat terus berkembang ditengah besarnya potensi ekonomi syariah di Indonesia.(*/ks)
Sumber: KPwBI Provinsi Kaltara
