kaltarastories.com, Tarakan – Kebakaran speedboat Minsen Express 12 tujuan Tarakan-KTT yang terbakar di sekitar perairan Pas Payau depan Juata Tarakan pada Senin 25 Juli 2022, telah ditangani BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) Kaltim-Kaltara.
Staf Syahbandar Pembantu Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Kaltim-Kaltara, Sudirman, mengaku pihaknya setelah mendapatkan informasi ada kebakaran speedboat Minsen Express langsung berkoordinasi dengan para agen serta speedboat non reguler untuk menuju ke lokasi kejadian.
“Di lokasi kejadian speedboat sudah terbakar habis, semua penumpang selamat sebanyak 21 dan 3 awak kapal,” ujar Sudirman.
Hasil analisa BPTD, pelayaran Minsen Express tujuan Tarakan ke KTT ini telah menaati prosedur standar pelayaran. Menurutnya, kapasitas speedboat 30 penumpang yang pada saat kejadian menampung 24 penumpang. Selain itu, speedboat telah dilengkapi Alat Pemadam Kebakaran (Apar).
Adapun kronologis kejadian, kata Sudirman, dari informasi motoris, api awal mulanya muncul dari atas speedboat Minsen. Kemudian api membakar penutup mesin generator set (Genset).
Awak kapal sempat mengambil Apar dan berusaha memadamkan api yang terus membesar. Jumlah Apar minim tak sebanding dengan cepatnya api yang terus membesar melahap bodi speedboat Minsen Express.
“Apinya besar dan tidak sebanding dengan apar yang ada,” jelasnya.
Langkah cepat diambil motoris, lanjut Sudirman setelah mendapatkan informasi dari motoris speedboat Minsen, motoris dengan cepat menepikan bodi speedboat ke pinggir pantai yang diketahui daerah berlumpur agar bisa menyelamatkan penumpangnya.
Dikatakan Sudirman, saat api serang melahap di atas bodi speedboat, sebagian barang penumpang tak dapat diselamatkan karena dekat dengan sumber api yang berkobar.
“Sebanyak 12 orang melanjutkan perjalanannya ke KTT menggunakan speedboat Pemda KTT yang melintas sementara 9 penumpang lainnya dikembalikan ke Tarakan,” ucapnya.
BPTD menilai hingga kini belum ditemukan unsur kelalaian dari pihak speedboat. Dugaan mereka kebakaran ini dari korsleting genset.
“Dugaan kelalaian tidak ada karena lengkap semua kan, dari pelampung, Apar, tidak juga melebihi kapasitas penumpang hanya itu saja korsleting genset,” pungkasnya.(*)
Penulis: Redaksi kaltarastories.com