Tarakan, kaltarastories.com – Kebakaran di wilayah Binalatung RT 10 Kota Tarakan pada Rabu (8/2/2023) menghanguskan 2 unit bangunan yang diketahui satu rumah tempat tinggal dan usaha dan satu bangunan lagi merupakan gudang tanpa penghuni. Sedangkan satu rumah lainnya rusak berat tidak sampai ludes.
Dua unit rumah diketahui milik Ani dan Jumadi. Sementara gudang yang terbakar belum diketahui pemiliknya.
Ani ketika dikonfirmasi awak media, dia mengaku kaget melihat asap mengepul dari lantai 2 rumahnya. Dia mengakui baru saja selesai bersih-bersih dari lantai 2 karena hendak menggelar hajatan. Ani memang sempat membakar piringan telur untuk pengasapan. Namun, ia memastikan waktu turun dari lantai 2 semuanya sudah beres.
“Kejadiannya habis zuhur, tiba-tiba api sudah besar, memang awalnya sebelum kejadian saya bersihkan sarang tawon di atas dengan cara diasapin pakai kotak telur,” ujar Ani.
Lanjut Ani, selain rumah, barang dagangannya seperti sembako, barang bangunan, pakaian, perhiasan hingga uang tunai ludes terbakar sehingga ia memperkirakan kerugian mencapai miliaran rupiah.
Namun Ani mengatakan sempat menyelamatkan tas ransel yang berisi dokumen berharga miliknya. Dalam kejadian tidak terdapat korban jiwa hanya harta benda.
“Surat-surat berharga sempat di selamatkan karena kan kita simpan di ransel, karena saat kita naik lalu melihat api saya langsung mengambil ransel dan lari bersama ibu dan anak-anak saya menuju keluar rumah,” jelasnya.
Tetangga Ani bernama Jumadi menyaksikan awal mula asap tebal muncul dari lantai 2 rumah Ani. Jumadi bergegas memberitahu Ani waktu melihat asap dari rumah Ani.
“Saya liat ada api di atas langsung lari kasih tau yang punya, bilangnya bukan api itu asap aja, jadi kecurigaan saya dia membakar di atas bah, karena beliau tau ada asap kan,” jelas Jumadi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (PMK), Eko P. Santoso, mengatakan awal kejadian 12.20 Wita. Tetapi disebutkan Eko pihak korban lambat melaporkan kejadian kepada pihaknya.
“Informasi baru kami terima itu sekitar pukul 12.55. dan kami langsung menuju lokasi sekira pukul 13.30,” ujarnya.
“Kurang mendukung untuk aksesibilitas mobil komando kami. Kami juga terhalang kabel-kabel yang menyebrang di jalan. Begitu juga kendaraan warga. Ini yang mengganggu respons time kami,” tegasnya.
PMK mengerahkan 2 armada fire dari PMK dan Brigade Fire Pertamina. Tak hanya itu terdapat pula armada supply dengan kapasitas 10 ton milik PMK dan 5 ton milik BPBD.
Masyarakat sekitar turut membantu dengan mengerahkan beberapa mobil pengangkut air.
“Kita mulai gelar selang dari 13.30. dan pemadaman mampu diselesaikan sekira 40 menit. Itupun belum padam masih ada api yang bersembunyi juga. Sembari kita lakukan pendinginan,” tukas Eko.(redks)