kaltarastories.com, TANJUNG SELOR – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mendapatkan tambahan anggaran dari Pusat, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR).
Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum mengungkapkan suntikan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2022 ini, difokuskan untuk membangun infrastruktur.
Di mana anggaran dari APBN tersebut, termaktub dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2022, tentang Perubahan atas Perpres Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara TA 2022.
“Alhamdulillah, saya mendapatkan laporan dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara, kita mendapatkan suntikan dana dari pusat kurang lebih Rp100 miliar. Anggaran ini difokuskan untuk membangun infrastruktur di Kaltara, dan akan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2022,”beber Gubernur, Ahad, (17/7).
Disampaikan Kepala DPUPR-Perkim Provinsi Kaltara, Dr Datu Iman Suramenggala, S.Hut., M.Sc., tambahan anggaran itu berkat inisiatif dan perjuangan Gubernur Kaltara Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum melobi ke sejumlah Kementerian. Salah satunya Kemen-PUPR.
Hal ini, sebagai bentuk percepatan pembangunan yang dilakukan Gubernur Kaltara demi menunjang perekonomian warga.
Hasilnya, Provinsi Kaltara mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 100.849.093.000, yang nantinya masuk ke dalam APBD-P Kaltara Tahun Anggaran 2022.
Memiliki industri terbesar yakni Kawasan Industri Hijau (Green Industrial Park), Kaltara terus mendapat perhatian dari Pusat. Bahkan, Presiden RI Joko Widodo pun mendorong agar percepatan realisasi pembangunan kawasan industri hijau di Kaltara segera dikaji.
Terwujudnya Ekonomi Hijau di Kaltara, diyakini dapat menunjang IKN Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Hal itu akan terwujud jika layanan infrastruktur khususnya jalan dan jembatan efektif, efisien, mantap, handal serta terintegrasi.
Sebelumnya, Gubernur juga mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka pada pekan lalu. Di mana salah satu pembahasannya adalah mengenai percepatan pembangunan Kawasan Industri di Kaltara.
Konsep kawasan industri hijau ini akan menjadi yang terbesar di dunia serta memiliki keunggulan geostrategi untuk menampung kegiatan kegiatan ekonomi yang bernilai tinggi dan berdaya saing.
Diungkapkan bahwa sekarang Indonesia akan masuk pada hilirisasi pada industrialisasi bahan-bahan mentah. Ia menegaskan bahwa ke depannya sebagian besar ekspor dari Kaltara akan berbentuk bahan setengah jadi atau produk jadi agar dapat memberi nilai tambah dan edit value yang besar bagi Indonesia.
Menurut Gubernur, hal yang utama adalah ucapan terima kasih, di mana Kaltara menjadi daerah yang masuk dalam pengembangan Program Strategis Nasional (PSN), berupa KI. Hal itu dinilai merupakan sesuatu yang luar biasa dampaknya bagi pengembangan daerah ke depannya. Terutama untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kaltara.
“Saya yakin, kehadiran investasi ini akan memberikan dampak yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi di daerah. Sebab tak semua daerah memiliki kesempatan yang sama. Kita hari ini beruntung, ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai daerah yang mengembangkan PSN,” jelasnya.
Ia juga berharap sinergi dengan pemerintah pusat, dapat mempercepat realisasi pembangunan. Dengan demikian, target konstruksi selesai selama dua tahun sejak tahun 2022. “Ditargetkan 2024 awal sudah ada produksi tahap awal. Dengan berbagai macam produk, termasuk aluminium, bahkan nantinya hingga menjadi baterai litium, termasuk juga panel surya,” harapnya. (dkisp)