Tarakan – Orang tak dikenal (OTK) menyerang kantor Polres Tarakan pada Ahad pagi (5/11) sekira pukul 07.00 Wita. OTK merupakan seorang laki-laki dilumpuhkan aparat karena dinilai mengancam keselamatan petugas.
Pria ini menyerang kantor seperti memecahkan kaca dengan benda keras seperti yang terlihat di samping ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Tarakan. Selain itu, mobil patroli polisi juga menjadi sasaran OTK ini.
Kapolres Tarakan melalui Kasi Humas, IPDA Anita Susanti Kalam membenarkan peristiwa tersebut. Pria ini datang dari Beringin, Karang Anyar Pantai. OTK itu membawa sebuah besi dengan ujung yang tajam saat melakukan penyerangan di Kantor Polres Tarakan.
“Datang bawa besi yang ujungnya tajam. Langsung ke sini teriak-teriak,” jelas Anita selang beberapa jam pasca peristiwa.
Anita menjelaskan, pagi itu terdapat laporan bahwa ada warga menjadi korban penganiayaan berat di Beringin. Lantas, petugas yang piket hendak ke lokasi kejadian.
“Langsung melakukan pengrusakan. Ya kita memang persiapan mau datang ke TKP bersama pelapor. Karena pelapornya ada di sini (kantor polisi),” ucap Anita.
Disinggung menyoal dilumpuhkannya OTK itu oleh polisi, pihaknya enggan berbicara banyak. Perwira balok satu itu menegaskan, tindakan OTK itu jelas membahayakan masyarakat dan juga orang sekitar. “Ya (dilumpuhkan) karena itu membahayakan,” pungkasnya.
Polisi akhirnya membuka identitas pelaku yang bernama Rustam. Pelaku tewas di halaman Polres Tarakan setelah mendapatkan tindakan terarah dan terukur oleh petugas di pagi Ahad usai penyerangan yang dilakukan pelaku.
Pelaku ini rupanya baru saja membunuh Guntur di salah satu rumah di wilayah Beringin 3. Adapun kronologis penganiayaan berat berujung tewasnya seorang korban yakni Guntur disampaikan seorang warga.
Kamar Guntur didatangi Rustam. Guntur yang masih terlelap lalu dihantam benda tumpul di bagian kepala hingga tak sadarkan diri. Saksi mata, FD (27) mengatakan Rustam baru terlihat malam tadi tengah berjalan kaki memasuki Gang Jaksa Tamrin menuju sekitar TKP. Saat itu, pelaku diduga mengantar uang hasil menjual kepiting.
“Mengantar uang ke ipar saya. Setelah itu saya keluar membeli nasi goreng. Saya lihat di situ pelaku bonceng cewek pakai motor,” jelasnya.
FD mendengar pelaku dan korban bertemu pada dini hari tadi sekira 02.00 WITA. Entah apa pembahasan keduanya sehingga Rustam tega menghabisi nyawa Guntur. FD mengungkapkan, saat Rustam mengeksekusi Guntur, rekan sebelah kamarnya terbangun dan seketika pelaku langsung melarikan diri.
“Itu kayaknya jam 05.30 sampai 06.00 WITA. Sempat ketemu jam 2 malam tadi, di salah satu gang juga dekat pos situ,” imbuh FD.
Korban Guntur meregang nyawa di rumah sakit karena luka bagian kepalanya akibat hamtaman keras yang diyakini balok digunakan Rustam untuk menganiaya Guntur. Guntur diketahui belum lama bekerja di pos pembelian udang di Beringin.
“Korban ditemukan temannya masih dalam keadaan hidup. Balok yang dipakai itu sudah dibawa ke kantor polisi juga,” terang FD.(red)