Jakarta – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai Regional Kalimantan Subholding Upstream telah berhasil melakukan penghematan biaya material sebesar 19,05 juta dollar melalui program pemanfaatan Material Ex Terminasi atau disingkat MAXTER. Pencapaian ini lebih tinggi dari target per-Oktober 2021 sebesar 17,6 juta dollar.
Ketua program MAXTER Pertamina Hulu Indonesia, Eddy Siswanto, yang juga sebagai Manager SCM Pertamina Hulu Indonesia menjelaskan bahwa MAXTER merupakan bagian dari program optimasi biaya di Subholding Upstream Pertamina atau yang lebih dikenal dengan nama OPTIMUS (Optimization Upstream). Program MAXTER ini bertujuan untuk mengurangi persediaan material sisa terminasi yang dapat dimanfaatkan kembali dalam berbagai proyek, kegiatan, dan yang terkait kegiatan operasi migas.
“Program MAXTER mampu mendorong pekerja PHI untuk melakukan pengecekan ketersediaan material yang dibutuhkan dalam rencana kerja proyek pada sistem, sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal. Material sisa dapat berkurang secara berangsur melalui proyek-proyek atau kegiatan terkait operasi sejalan komitmen dan strategi PHI dalam melakukan efisiensi dan inovasi di semua aspek operasi dan bisnisnya,” kata Eddy.
”Mekanisme penghematan yang dilaksanakan adalah melalui pengurangan biaya material dengan penggunaan material ex-terminasi yang sudah bernilai 0 atau lebih rendah dari anggaran,” imbuh Eddy.
Sampai dengan Oktober ini, program MAXTER memberikan kontribusi terbesar terhadap proyek OPTIMUS Regional 3 Kalimantan yaitu mencapai 12,29 juta dollar atau 47% dari dari target Cost Saving Anggaran Biaya Operasi (ABO).
PHI telah melakukan pemanfaatan material ex terminasi di tahun 2021 dan terus memaksimalkan pemanfaatan material ini untuk mendukung operasi migas yang selamat, efektif, efisien dan ramah lingkungan sehingga dapat memberikan nilai yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan. (*)