Tarakan, kaltarastories.com – CV. Delton mengekspor komoditi rumput laut sebanyak 52,4 ton secara langsung (direct) dari Pelabuhan Malundung Kota Tarakan ke negara tetangga Vietnam, Jumat (16/9).
Delton memang sudah biasa mengekspor rumput laut, yang berbeda kali ini kapal pengangkut komoditi yang diekspor tetap berganti di Surabaya. Namun kontainernya tetap yang dari Tarakan.
Agus Salim selaku eksportir telah memulai usahanya ekspor ke luar negeri sejak 2011 lalu. Waktu itu menurutnya masih transit lewat Makassar. Nah, kali ini dia berusaha mencoba memangkas waktu dan biaya dengan direct dari Tarakan.
Agus membenarkan lebih mahal biaya ekspor komoditi jika dari Tarakan dibandingkan dari Makassar, karena dari Makassar ada kapal yang datang langsung dari Vietnam tanpa mampir ke Surabaya.
“Kalau dari Makasar itu ada kapal yang memang dari Vietnam jadi tidak singgah ke Surabaya lagi,” ujar Agus.
Lanjutnya, biaya yang dia siapkan sejak pengumpulan rumput laut yang berasal dari Tarakan dan Nunukan hingga proses pengiriman sekitar US 2.500 per kontainer. Sehingga 2 kontainer setidaknya habis US 5.000 jika ke dalam rupiah sekitar Rp 2,5 M.
“Harga per kilo dari petani sampai ekspor kurang lebih 10 persen, kisaran Rp. 40.000 itu kadarnya kering, yang diekspor ini kategorinya lembab kisaran 40 persen,” jelasnya.
Agus menilai kualitas rumput laut dari Kaltara secara kualitas cukup bagus. Menjadi idaman negara luar untuk dijadikan bahan kosmetik maupun olahan makanan.
Perihal harga rumput laut yang kabarnya turun naik, Agus menanggapinya dengan mengatakan adanya spekulasi dari pihak pengusaha.
Ia menuturkan pemahaman petani dan pembudidaya lokal terhadap fluktuasi harga masih kurang tepat. Kata dia, petani dan pengusaha lokal lebih mengedepankan kuantitas sedangkan pihaknya mengutamakan kualitas rumput laut.
“Jadi memang kuantitas agak besar tapi kualitas agak rendah, begitu harga turun agak kewalahan jadi itu tidak sesuai standar pengiriman keluar. Ke depan kita juga mau kolaborasi dengan pengusaha rumput laut lokal untuk mendapatkan bahan baku yang banyak,” tandasnya.
Wali Kota Tarakan, dr.H.Khairul, M.Kes., ikut serta dalam Pelepasan Ekspor Perdana Produk Rumput Laut Tarakan bersama stekholder terkait.
Pelepasan ekspor perdana komoditas rumput laut ke vietnam ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi Pemerintah Kota Tarakan dengan berbagai pihak dalam mendukung produk pelaku usaha mikro kecil menengah agar dapat diterima di pasar global.
Rumput laut merupakan salah satu komoditas utama sektor perikanan dan kelautan kota Tarakan. Adapun produk yang diekspor merupakan budidaya rumput laut dengan berat 52,4 ton dengan perkiraan ekspor senilai USD 152.200.
“Melalui ekspor perdana rumput laut hari ini akan semakin memotivasi pembudidaya rumput laut Kota Tarakan untuk semakin menggali peluang ekspor potensi unggulan daerah ke luar negeri,” pungkas Wali Kota.(*)
Penulis: Redaksi kaltarastories.com