Tanjung Palas – Museum Kesultanan Bulungan yang ada di Jalan Kasimuddin Kecamatan Tanjung Palas akan dilakukan renovasi. Museum ini menyimpan benda-benda peninggalan kesultanan Bulungan.
Miniatur singgasana dalam perbaikan, begitu juga dengan sisa peninggalan barang kesultanan masih tertata rapi. Pemangku Kesultanan Bulungan, Datu Hamid mengatakan, renovasi museum Kesultanan Bulungan merupakan pokok pikiran seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara (Kaltara) untuk tetap menjaga dan melestarikan cagar budaya.
“Yang sudah selesai renovasi saat ini atap dan plafon. Sebelum perbaikan miris sekali. Plafon ini jika hujan deras turun maka di dalam museum digenangi air akibat plafon yang bocor,” ungkapnya, Sabtu (13/1).
Anggaran perbaikan museum Kesultanan Bulungan sekitar Rp200 juta. Museum Kesultanan Bulungan dibangun sejak 12 Oktober 1998, sejak sekian lama barulah di akhir tahun 2023 mendapatkan perhatian pemerintah daerah untuk direnovasi.
“Jadi selama berdirinya museum. Ini baru yang pertama kali direnovasi, dan museum ini didirikan oleh mantan bupati Bulungan periode tahun 1995-2000 Kol. Art. R.A. Bessing,” ucapnya.
Tak hanya atap dan plafon yang direnovasi, sejumlah ornamen lain tepatnya di depan museum juga akan mendapatkan perbaikan.
“Kita sangat bersyukur sekali karena ada yang perhatian, dengan museum ini dan mau untuk memperbaiki bagian-bagian yang rusak,” ucapnya.
Banyak koleksi peninggalan Kesultanan Bulungan di museum ini yang bernilai historis. Berupa benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Bulungan. Beberapa benda koleksi Museum Kesultanan Bulungan merupakan benda replika. Hal tersebut dikarenakan benda aslinya sudah rusak.
Koleksinya seperti tempat tidur Sultan, foto-foto, kursi, meja, serta duplikat baju kebesaran sultan. Ada juga alat perang berupa meriam bernama Melati, Rindu, dan Dendam. Ketiga meriam tersebut, hingga saat ini masih bisa terlihat dengan nyata di museum Kesultanan Bulungan.(red)