Tarakan – Perahu ketinting terbalik di perairan Tias Kabupaten Bulungan menewaskan 3 korban jiwa. Sementara 2 korban lainnya dinyatakan selamat.
Ketiga korban meninggal dunia di antaranya Yana (6), Nur (8) dan Jaya (30). Korban Jaya yang terakhir ditemukan tim SAR. Dua korban selamat adalah Sayu (40) dan Indah (25).
Perahu ini terbalik pada Sabtu (11/11) akibat cuaca buruk di perairan Kaltara.
Kepala Basarnas Tarakan, Syahril mengatakan, Jaya ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dengan radius 10,47 nautical mile dari Last Know Position (LKP). Korban ditemukan pada posisi terluar dari posisi diduga laka itu terjadi.
“Di arah ke luar ditemukannya. Kita definisikan yang menemukan itu Tim SAR gabungan bersama masyarakat juga,” ungkapnuya pada Ahad (12/11).
Korban ditemukan dalam kondisi terapung yang diduga setelah tenggelam sejak Sabtu. Usai ditemukan pukul 12.45 WITA, korban langsung dievakuasi ke rumah duka di Tanjung Selor.
“Setelah itu operasi SAR dinyatakan selesai dan diusulkan ditutup. Unsur yang terlibat juga dikembalikan ke satuan masing-masing pada 13.00 WITA,” jelas Syahril.
Jaya mengemudikan mesin ketinting membawa 4 korban lainnya. “Kita belum tahu, apakah itu karena arus, atau muatannya sehingga bisa terbalik,” ucapnya.
Syahril mengungkapkan pola masyarakat yang cenderung mengabaikan standar keselamatan berlayar. Sehingga kejadian laka di perairan yang berujung pada meninggalnya korban. Terlebih, perahu ketinting sangat berisiko tinggi terkait keselamatan bila digunakan berlayar di laut.
“Tapi ya kembali ke kesadaran masyarakat. Sama kalanya kalau kita naik motor tidak pakai helm. Kebiasaan masyarakat begitu apalagi naik perahu ketinting. Kita sudah cukup mengimbau juga terkait standar keselamatan, ya memang ini tidak bisa diawasi secara komprehensif. Kembali ke masyarakat itu lagi,” tutupnya.(red)