Nunukan, kaltarastories.com – Diduga bom molotov telah meledak di Jalan Sei Bilal wilayah Nunukan Barat pada Kamis malam (8/9). Terdapat dua lokasi berbeda yang menjadi target aksi bom molotov oleh Orang Tak Dikenal (OTK) yang hingga kini masih dalam penelusuran Polri.
Lokasi pertama diduga bom molotovnya tidak meledak yakni di salah satu rumah warga yang beralamat di jalan Antasari, Kelurahan Nunukan Tengah sekitar jam 8 Kamis malam.
Lokasi kedua di Jalan Sei Bilal bom molotovnya meledak hingga mengenai sepeda motor di halaman rumah ibadah sekitar jam 8.30 Kamis malam.
Dari lokasi pertama Jalan Antasari, didapati pecahan kaca dan didapatkan kain hitam yang berbau diduga minyak tanah. Kemudian di lokasi kedua didapati serpihan kaca botol berserakan di TKP.
Seorang warga, MK mengaku mendengar suara ledakan pada malam hari. “Iya betul ada ledakan, informasinya ada 1 motor yang terbakar semalam,” kata MK.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Nunukan AKP Ridwan Supangat menuturkan, adanya dugaan pelemparan botol kaca berisi minyak tanah yang diikat kain pada Kamis malam.
“Dari keterangan saksi AD mengatakan kejadian terjadi sekitar pukul 20.30 Wita, saat itu saksi sedang berada di ruang tamu gereja dan tiba-tiba saksi mendengar ada suara ledakan dari luar,” jelas Supangat.
Kata dia, saat mendengar ada ledakan tersebut, saksi keluar dan melihat sudah ada kobaran api di halaman gereja. Satu unit motor mulai terbakar.
“Saksi sudah berupaya untuk memadamkan dengan menyiram air ke kendaraan tersebut, awalnya sempat diduga motor tersebut korsleting namun setelah api padam saksi mendapati ada pecahan botol kaca dan kain yang beraroma minyak tanah,” ujarnya.
Pendeta Gereja Kerapatan Injil Bangsa Indonesia (KIBAID) Srigel mengatakan, gereja itu selain tempat ibadah juga sebagai tempat tinggal oleh jemaat.
“Tidak ada korban jiwa, hanya satu motor saja yang terbakar bagian kap,” kata dia.
Srigel mengatakan saat kejadian pintu gereja sedang tertutup dan hanya jendela rumah yang terbuka. Tidak ada aktivitas ibadah, jemaat berada di dalam ruangan.
“Senin sampai Jumat tidak ada aktivitas ibadah jadi hanya dijadikan sebagai tempat tinggal, kita ibadah di sini hanya di hari Sabtu malam dan hari Minggu saja,” jelasnya.
YS, salah satu warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian mengaku tidak mendengar adanya ledakan seperti yang disebutkan, ia menyadari adanya informasi setelah pagi hari di TKP yang cerita.
“Kita tetangga di sini justru tidak tahu ada informasi kejadian begini, tadi pagi baru kita tahu juga karena daerah di sini kalau malam gelap jadi sepi,” tukas YS.
Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadiyanto mengatakan, terkait motif dari ledakan tersebut belum dapat dipastikan, sehingga pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak berspekulasi liar lantaran kasus ini masih dalam penyelidikan.
“Terkait apa yang terjadi di sini, sudah ditangani oleh pihak kepolisian, masih kita dalami dan masih dalam proses penyelidikan,” ucap Kapolres Nunukan yang datang ke lokasi kejadian.
Jangan Kaitkan Unsur SARA
Kapolres Nunukan Ricky telah bertemu dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), ia mengimbau kepada seluruh masyarakat bahwa kejadian ledakan itu tidak ada kaitannya dengan unsur SARA.(*)
Penulis: Redaksi kaltarastories.com