Tarakan – BPJS Kesehatan terus berinovasi untuk memberikan kepuasan pelayanan bagi pesertanya. Di antara inovasi terbaru adalah Program Rencana Pembayaran Iuran Bertahap atau Program Rehab. Program Rehab merupakan solusi yang ditawarkan BPJS Kesehatan bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (Program JKN) yang memberikan kemudahan bagi peserta dalam pembayaran tunggakan iuran JKN.
Program ini dikhususkan untuk peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) yang memiliki tunggakan iuran agar dapat melakukan pembayaran iuran secara bertahap. Dengan demikian, peserta bisa mengaktifkan lagi kepesertaannya.
“Jika terdapat peserta yang kartunya tidak aktif karena tunggakan ada namanya Program Rehab artinya program cicilan di mana peserta dapat membayar tunggakan iurannya secara bertahap. Karena jika tidak aktif, tidak bisa digunakan untuk mengakses pelayanan kesehatan karena sistem kita sudah terbaca secara online,” ujar Kepala Cabang Tarakan BPJS Kesehatan Asnila Dewi Harahap, Senin (31/07).
Asnila menjelaskan, untuk mengikuti Program Rehab, peserta harus memenuhi syarat dan ketentuan di antaranya peserta memiliki tunggakan dengan usia tunggakan 4 sampai dengan 24 bulan. Bagi peserta yang ingin mengikuti program tersebut dapat melakukan pendaftaran melalui aplikasi Mobile JKN atau BPJS Kesehatan Care Center 165. Pendaftaran dapat dilakukan sampai dengan tanggal 28 bulan berjalan adapun maksimal periode pembayaran bertahap adalah 12 tahapan.
Dalam proses pendaftaran, peserta diarahkan untuk memilih menu Rencana Pembayaran Bertahap pada aplikasi Mobile JKN dan akan muncul informasi awal mengenai Program Rehab dan informasi total tunggakan keluarga. Kemudian, setelah peserta menyetujui syarat dan ketentuan, peserta bisa menyelesaikan pendaftaran Program Rehab dengan memilih jangka waktu pembayaran bertahap (minimal 2 bulan dan maksimal setengah dari total bulan menunggak) dan opsi untuk pembayaran tagihan.
“Setelah menyelesaikan pendaftaran, peserta dapat melakukan pembayaran tagihan iuran pada kanal-kanal pembayaran yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Jika telah membayar seluruh tunggakannya melalui Rehab, peserta sudah bisa mengaktifkan lagi kepesertaannya dan bisa digunakan untuk penjaminan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan” tutur Asnila.
Asnila berharap dengan hadirnya Program Rehab, dapat menjadi solusi pembayaran tunggakan bagi peserta JKN khususnya peserta yang memiliki tunggakan dalam jumlah besar dan belum mampu membayar seluruh tunggakannya.
“Lebih baik di cicil lewat Program Rehab, jadi nanti ada kepastian kira-kira kapan kartunya bisa aktif kembali. Jika dibiarkan saja, iuran bisa semakin besar dan saat harus digunakan kartu belum aktif dan harus membayar secara mandiri. Pastinya biaya pengobatan akan jauh lebih besar lagi” pungkas Asnila.
Sementara itu, Mulyadi yang merupakan peserta JKN segmen PBPU menyebutkan bahwa program ini merupakan kesempatan yang baik dalam meringankan beban peserta yang ingin melunasi tunggakan iuran. Ia mengaku saat ini telah mengikuti Program Rehab, untuk melunasi tunggakan iurannya beserta empat orang anggota keluarga yang ditanggungnya.
“Saya sendiri saat ini sudah mengikuti Program Rehab ini. Saya ikut program cicilan enam bulan. Semoga setelah lunas seluruhnya, kepesertaan saya dan keluarga segera kembali aktif dan bisa digunakan untuk berobat” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mulyadi mengatakan sebelumnya ia sempat mengalami penurunan pemasukan akibat usahanya yang harus tutup karena pandemi. Sejak itu, ia tidak mampu membayar iuran JKN miliknya. Sekarang setelah kembali membuka usaha dan berhasil mendapatkan keuntungan, akhirnya Mulyadi mulai bisa menyisihkan pendapatannya untuk membayar tunggakannya.
“Alhamdullilah saya tahu Program Rehab ini, jadi tunggakannya bisa saya cicil dulu. Karena kalau langsung dilunasi seluruhnya saya belum mampu. Tapi semoga setelah seluruhnya lunas, iuran saya dan keluarga tidak kembali menunggak lagi” ungkapnya. (adv/oki)
