Dermaga Pelabuhan Tradisional Sesayap Hilir Ambruk

Tana Tidung – Dermaga penyeberangan atau Pelabuhan Tradisional Sesayap Hilir di Desa Sesayap Kabupaten Tana tidung ambruk dan tenggelam ke dalam sungai. Dari pantauan media

Kaltara Stories

Tana Tidung – Dermaga penyeberangan atau Pelabuhan Tradisional Sesayap Hilir di Desa Sesayap Kabupaten Tana tidung ambruk dan tenggelam ke dalam sungai.

Dari pantauan media di lapangan, ponton penyanggah badan dermaga bocor diberbagai sisi diduga akibat gerusan air asin hingga menyebabkan karatan dan kebocoran.

Akibatnya aktifitas bongkar muat barang dan jasa di pelabuhan tersebut lumpuh. Dan tentunya berdampak pada perekonomian masyarakat yang menggantungkan aktifitas jasa bongkar muat dan perjalanan ke berbagai wilayah melalui dermaga tersebut.

Kejadian dikabarkan terjadi pada Selasa 21 November sekitar pukul 04.00 Wita dini hari. Saat ini aktifitas kegiatan di pelabuhan dialihkan ke sisi kanan yang sebelumnya juga digunakan sebagai alternatif pemberangkatan penumpang.

Kepala Dinas perhubungan Kabupaten Tana Tidung, M Arief Prasetiawan mengungkapkan kejadian tersebut langsung direspon oleh Bupati KTT Ibrahim Ali, yang langsung memerintahkan dirinya untuk segera mengambil tindakan sesegera mungkin agar Dermaga segera bisa beroperasi kembali seperti sebelumnya.

“Siang tadi Selasa sekitar pukul 14.00 wita, tim Dishub Tana Tidung yang dipimpin langsung melakukan peninjauan dan memutuskan agar perbaikan dilakukan pada Selasa 21 November 2023,” jelasnya.

M Arief mmenguraikan bahwa laporan kebocoran sudah sepekan disampaikan masyarakat kepada Dishub, dan saat ini Dinas perhubungan sedang mendesain waktu dan peralatan dalam rangka persiapan perbaikan dermaga bahkan dari informasi akan dibantu oleh CSR salah perusahaan perkebunan sawit yang ada di wilayah Desa Manjelutung.

“Dermaga itu memang merupakan lokasi bongkar muat barang dan jasa salah satunya perusahaan sawit,” katanya.

Selain karat, faktor lain penyebab ambruknya dermaga karena adanya pemadaman listrik yang terjadi, sehingga mesin pompa air untuk menguras air tidak berfungsi.

“Kejadian tersebut murni kesalahan teknis, sehingga masyarakat diharapkan tidak panik dan resah sebab perbaikan segera dilakukan oleh Dshub KTT bekerja sama dengan CSR perusahaan sawit di Desa Manjelutung. Semoga perbaikan segera rampung sebab eksavator atau alat berat untuk mengangkat kerangka ponton penyangga sudah akan bekerja pada Rabu 22 November 2023 ini,” pungkasnya.(ikn)

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar