Tanjung Selor – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara, baru saja meluncurkan Program Beasiswa Kaltara Unggul di Lt. 1 Gedung Gadis, Selasa (12/12). Program tahunan tersebut diluncurkan langsung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum – Dr Yansen TP, M.Si.
Gubernur mengungkapkan, program beasiswa ini menjadi komitmen serius pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah. Selain itu, juga memastikan akses pendidikan tinggi sebagai hak tiap anak di Kaltara.
“Program ini juga sebagai investasi masa depan demi menciptakan generasi Kaltara yang berkualitas dan berdaya saing,” jelas Gubernur.
Program Beasiswa Kaltara Unggul 2023 mengalokasikan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk 8.295 penerima meliputi jenjang pendidikan dasar dan menengah: 2.200 penerima berprestasi akademik dan kurang mampu, masing-masing mendapatkan beasiswa jenjang pendidikan dasar sebesar Rp. 800.000 dan jenjang pendidikan menengah sebesar Rp. 1.000.000.
Kemudian, jenjang pendidikan keagamaan dalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara: 400 penerima untuk pendidikan Madrasah Ibtida’yah/Tsanawiyah/sederajat dengan beasiswa Rp. 800.000 dan Madrasah Aliyah/sederajat dengan beasiswa Rp. 1.000.000. Lalu, jenjang pendidikan keagamaan luar wilayah Provinsi Kalimantan Utara: 50 penerima dengan beasiswa Rp. 1.000.000. Selain itu, terdapat beasiswa khusus untuk 54 penerima dengan total nilai Rp. 306.000.000.
Program ini, kata Gubernur, diharapkan dapat memberikan memberikan kesempatan berharga bagi anak-anak Kalimantan Utara untuk mengejar pendidikan tinggi.
“Program Beasiswa Kaltara Unggul diharapkan tidak hanya bermanfaat saat ini, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam membangun SDM unggul dan berdaya saing di masa mendatang,” lanjutnya.
Selain itu Gubernur menegaskan bahwa kehadiran Beasiswa Kaltara Unggul ini adalah bagian integral dari upaya mereka untuk menciptakan generasi yang unggul.
“Dengan memberikan kesempatan kepada pelajar berprestasi dan kurang mampu, serta mendukung pendidikan keagamaan, program ini diharapkan dapat merangsang semangat belajar dan memperluas akses pendidikan di seluruh wilayah provinsi,” jelasnya.
Oleh karena itu, Gubernur mengajak semua pihak, termasuk masyarakat dan lembaga pendidikan, untuk bersama-sama mendukung dan melibatkan diri dalam menyukseskan program ini.
“Semangat kolaborasi diharapkan dapat mengoptimalkan dampak positif Beasiswa Kaltara Unggul dan Insentif Guru Mengaji, menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, serta membawa manfaat jangka panjang bagi perkembangan sumber daya manusia di daerah ini,” tuntasnya.
Anggota DPRD Kaltara, Forkopimda Provinsi Kalimantan Utara, Sekretaris Provinsi, Dr H. Suriansyah, M.AP, serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Pengurus Badan Amil Zakat Provinsi (BAZNAS).
Kepala Pengadilan Pengadilan Tinggi Kaltara, Sarah Louis, SH., MH, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Utara, Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPMI) Provinsi Kalimantan Utara.
Insentif Guru Ngaji untuk Pemberdayaan Pendidikan Keagamaan
Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum mengungkapkan pemberian insentif guru ngaji tidak hanya sekadar bentuk penghargaan terhadap para pendidik. Tetapi juga sebagai upaya progresif untuk membentuk karakter generasi muda yang memiliki nilai keagamaan yang kuat dalam kehidupan masyarakat.
Hal ini disampaikannya saat meluncurkan insentif guru ngaji berbarengan dengan rangkaian Peluncuran Program Beasiswa Kaltara Unggul di Ruang Lt.1 Gedung Gadis, Selasa (12/12).
Disebutkannya, tahun 2023 menjadi pemerintah mengucurkan anggaran sebesar Rp3,2 miliar untuk insentif guru ngaji. Dari total itu, Rp2,8 miliar dikhususkan sebagai motivasi tambahan bagi para pengajar agama se-Kaltara.
Gubernur berharap, dana ini dapat mendorong dan meningkatkan kualitas pengajaran agama, menjadi tonggak utama dalam meningkatkan pemahaman nilai-nilai keagamaan di kalangan generasi muda.
“Tentunya kita berharap, pemberian insentif ini dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Kaltara,” katanya.
Program ini, kata Gubernur, bukan hanya menjadi langkah inovatif dalam bidang pendidikan keagamaan. Tetapi juga sebagai landasan pembangunan sumber daya manusia yang unggul, kreatif, dan mampu bersaing di era globalisasi yang terus berkembang.(dkisp)