Tarakan – PT Mandiri Intiperkasa (MIP) berkolaborasi bersama sejumlah mitra kerja Site Krassi menggelar kegiatan luar site atau disebut dengan off the job safety.
Kegiatan yang dilaksanakan bertemakan tentang berkendara atau patuh terhadap lalu lintas di jalan umum, kesehatan stunting, pengelolaan kecukupan gizi untuk balita, pengelolaan limbah rumah tangga dan tanggap kondisi darurat (first aid). Maksudnya adalah, memberikan pemahaman kepada keluarga karyawan berdomisili di Kecamatan Tarakan Barat dan pelajar SMKN 2 Tarakan.
HSE Supervisor PT MIP, M. Hasim Dwi Prajitno menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan berlangsung selama 2 hari dari tanggal 7 dan 8 Desember 2024 di Tarakan. Kegiatan ini juga memberikan pemahaman kepada keluarga karyawan yang bekerja di Site Krassi. Alasannya, agar para keluarga dapat melakukan tindakan antisipatif kondisi darurat, dan membantu keluarga memahami pentingnya kebutuhan gizi terhadap anak serta pengelolaan lingkungan yang sehat.
“Semua keluarga karyawan kami harap bisa paham ketika menghadapi situasi darurat. Karena, para suami bekerja jauh dari rumah. Jadi, mereka harus dibekali pemahaman – pemahaman dasar pertolongan,” jelas Hasim.
Dia juga mengatakan, pemahaman dasar yang diberikan terdiri mencakup tentang, first aid, penanganan stunting, pemberian gizi anak dan cara mengelola limbah dapur.
“Kami memberikan pemahaman pengelolaan kesehatan yaitu bahaya dan pengaruh kolesterol tinggi, gula darah tinggi dan asam urat tinggi, memberikan pemahaman tentang pengelolaan kelelahan dalam bekerja dan pengelolaan dan pemanfaatan sampah plastik,” ungkapnya.
Dia juga menegaskan, kegiatan off the job safety ini merupakan mengaplikasikan penerapan Kepdirjen 185 tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan. Dalam pelaksanaan pedoman ini adalah memberikan pendidikan di luar pekerjaan, yaitu kepada keluarga karyawan tentang kepedulian terhadap keselamatan pertambangan.
“Sasaran keluarga karyawan yaitu istri, orang tua, kakak, paman, yang berdomisili di Tarakan Barat Kota Tarakan,” tegasnya.
Dia mengharapkan, “Segenap keluarga karyawan dapat memahami pengelolaan keselamatan di tempat kerja dan pengelolaan keselamatan dan kesehatan di luar tempat kerja yaitu di lingkungan rumah tangga.”
Hal senada dikatakan, Ketua Panitia Pelaksana, Pranata Mahardika, kegiatan ini keluarga karyawan bisa memahami pekerjaan suami atau anak yang mempunyai potensi bahaya yang tinggi. Dan bisa menjadi support sistem untuk suami atau anak yang bekerja di site, serta perannya dapat menurunkan angka kecelakaan.
“Kegiatan off the job safety ini memberi kesan yang positif, kerja sama antar panitia yg begitu baik, yang siap lelah untuk acara. Untuk para panitia selanjutnya agar bisa menyelenggarakan off the job safety lebih meriah lagi,” harapnya. (**)