BPOM Tarakan Bentuk Sobat Kaltara, Awasi Makanan dan Obatan Tidak Resmi

Kaltara Stories

Tarakan – Balai Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BPOM) Tarakan yang membawahi Kalimantan Utara membentuk Sobat Kaltara yang artinya Sosialisasi Obat dan Makanan di Atas Speedboat di Kaltara, Senin (25/9).

Tujuan dibentuknya Sobat Kaltara, untuk pengawasan peredaran gelap barang ilegal berupa makanan dan obat-obatan di Kaltara dari luar melalui alat transportasi seperti speedboat.

Beberapa kasus hasil pengungkapan di perairan Kaltara, terutama kosmetik tanpa izin resmi dan makanan dari Malaysia sehingga membuat BPOM menginisiasi pembentukan Sobat Kaltara dengan harapan bisa menekan aksi penyelundupan sekaligus mencerdaskan masyarakat Kaltara akan bahayanya produk tanpa izin edar.

“Ini tugas dan tupoksi untuk menjaga obat dan makanan yang masuk ke Kaltara, harus bermutu aman dan bermanfaat untuk masyarakat Kaltara,” ungkap Kepala BPOM Tarakan, Herianto Baan.

Menurutnya, pengawasan obat-obatan dan makanan bukan hanya pada TNI-Polri tapi juga pelaku usaha yang membawa dan mengangkutnya. Laut Kaltara yang luas tentu tak luput dari aksi penyelundupan barang ilegal.

“Rentan masuknya obatan dan makanan yang ilegal ke Kaltara sehingga perlu kita perlu antisipasi,” ucapnya.

Pertemuan yang menghadirkan Asperindo sebagai tempat bernaung jasa ekspedisi, pemerintah daerah Tarakan, pihak UPT Dishub Kaltara di Tarakan dan asosiasi pengelola speedboat reguler di Kaltara ini turut mendukung program BPOM Tarakan.

“Ini perlu peran kita bersama, tidak hanya peran TNI-Polri, dan di Kaltara rata-rata transportasi kita menggunakan speedboat, baik dari Tarakan ke Bulungan, Malinau, KTT dan Nunukan maupun sebaliknya,” ujar Herianto.

Sobat Kaltara ditandai dengan dipasangnya stiker BPOM di dalam speedboat reguler, namun belum menjangkau speedboat non reguler yang  biasanya menerima carteran angkut barang.

“Sobat Kaltara tidak hanya komunikasi dan informasi tapi suatu waktu bisa kita lakukan sebagai lokus uji rapid tes, dan aduan, KIE 15-30 menit di dalam speedboat, pengisian form petugas dari pihak speedboat,” jelas Herianto.

Sobat Kaltara akan dijalan mulai Oktober-Desember 2023 bahkan bisa berlanjut hingga tahun mendatang karena sudah mengantongi SK.

Anto, perwakilan Gapasdap Kaltara, menyarankan sosialisasi BPOM bisa juga dalam bentuk file semisal rekaman suara sehingga ketika speedboat mulai berangkat hingga akan tiba ke tujuan, rekaman itu dapat diputarkan untuk para penumpang speedboat.

“Ada permintaan kami apakah untuk sosialisasi berbentuk media ini bisa kami tampilkan di setiap awal dan akhir keberangkatan, karena ini lebih efektif daripada menunggu petugas BPOM berangkat,” ucap Anto.(*)

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar