Tarakan – Sekretaris DPD PKS Tarakan Bahar Mahmud menilai Pemungutan Suara Ulang (PSU) sebagai ajang meyakinkan dan memantapkan pilihan. Ia pun menolak praktek kecurangan seperti memilih karena faktor ada tawaran materi alias politik uang (money politics).
“Sebelum memilih tanyakan pada diri sendiri, pada hati, pilihlah bukan karena orang lain, bukan karena materi,” ungkap Bahar, Kamis (11/7).
Bahar mengaku prihatin dengan PSU ini karena harusnya Caleg terpilih pada 14 Februari 2024 lalu sudah menyiapkan pelantikan tapi tak terduga adanya PSU berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) RI.
“Sebagian teman teman ini musibah politik, tapi bagi sebagian teman yang belum terpilih pada 14 Februari lalu ini menjadi harapan baru, kami senang ada PSU, membuka peluang kepada kami, harapan semua partai politik di PSU bisa menang,” ucapnya.
“Saya ingin menyampaikan ini kesempatan baru bagi kita, kita mau mengulang pesta demokrasi, dua komponen penting yakni penyelenggara dan pengawas, kalau kedua ini berjalan dengan baik maka bisa berjalan sesuai harapan kita, saya harap ini PSU pertama dan terakhir,” sambungnya.
Bahar mengakui pasca Pileg lalu dukungan dari keluarga dan relasinya terus berdatangan. “sebelumnya ada yang terpecah baik dukungan moril utamanya,” ujarnya.
“PSU ini momen untuk meyakinkan dan memantapkan pilihan, karena tidak ada yang terjadi di dunia kecuali sudah ditakdirkan, tidak ada yang kebetulan,” lanjutnya.
Secara terpisah, pelaksanaan PSU yang tinggal menghitung hari ini, anggota Bawaslu Tarakan Saifullah menyebut belum terdapat indikasi adanya politik uang. Untuk mencegah hal tersebut, pihaknya juga telah membentuk tim patroli pengawasan yang akan terjun di hari H PSU.
Dalam tim patroli pengawasan ini terdiri Bawaslu Tarakan, Satpol PP, TNI Polri dan Kesbangpol. “Tentu kita patroli secara terbuka, ada juga nanti tim yang melakukan pengawasan di lapangan. Terutama daerah yang jauh jangkauannya,” tukas pada Senin (8/7).(red/fr)