Nunukan – Salah satu upaya peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak lebih baik di Kabupaten Nunukan, RSUD Nunukan menggandeng Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita Jakarta dalam bentuk kerja sama pengampuan jejaring pelayanan kesehatan di bidang ibu dan anak, pelatihan pendidikan dan sumber daya manusia.
Dengan kesepakatan tersebut diharapkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Nunukan lebih berkualitas.
Kegiatan berlangsung selama 4 hari dari tanggal 13 – 16 Februari 2023, namun pendampingannya selama 3 bulan sehingga mampu paripurna.
Menjadi kebanggaan bersama dengan dipilihnya RSUD Nunukan sebagai lokus pelayanan kesehatan ibu dan anak, meskipun kita tahu bersama bahwa proses pengampuan itu berjenjang, namun untuk Nunukan diberikan khusus tidak berjenjang, seharusnya dari paripurna ke utama, tetapi terjun ke standar madya, tentunya berkah buat Kabupaten Nunukan.
Sebelum melakukan penandatanganan kerja sama, Bupati Laura mengatakan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan anak balita saat ini menjadi prioritas utama dari pemerintah daerah, selain untuk menekan angka kematian ibu dan bayi yang masih relatif tinggi, peningkatan layanan kepada ibu dan anak sekaligus juga penurunan angka stunting di Kabupaten Nunukan.
“Pemerintah berharap, melalui kerja sama pengampuan ini maka layanan kesehatan di bidang mternal dan neonatal di RSUD Nunukan akan semakin baik, sehingga pasien yang mengalami gangguan bisa ditangani sendiri oleh para dokter dan tenaga medis yang ada di RSUD Nunukan tanpa harus dirujuk di Tarakan, Balikpapan, Makassar atau rumah sakit di Tawau, Malaysia”, kata Laura.
Menurut Direktur Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Dr. Octi Palupi Rahayuningtyas, MPH., MH., Kes mengatakan bahwa adanya kerja sama ini bisa terjalin karena komitmen RSUD Nunukan yang begitu kuat sehingga membuat dirinya beserta tim tersentuh dan tantangan tersendiri agar menjadikan RSUD Nunukan sampai paripurna sesuai standar pelayanan.
“Kemudian faktor lokasi, maksudnya di sini merupakan terasnya Indonesia yang berbatasan langsung negara tetangga Malaysia, yang mana juga harus sesuai dengan perintah Bapak Presiden, membangun dari daerah terluar terlebih dahulu, dan ini menjadi salah satu komponen utama bahwa negara hadir di sini, dan menjadi pertimbangan lain, mengapa RSUD Nunukan kami dampingi sampai bisa menjadi pusat rujukan ibu dan anak.” Kata Dr. Octi.
Lebih lanjut, Dr. Octi mengatakan bahwa sesuai kesempatan, RSAB Harapan Kita mendampingi RSUD Nunukan selama 3 tahun, kemudian pendampingan yang intens di lakukan selama 3 bulan dan puncaknya akan mengundang Bapak Menteri Kesehatan untuk melaunching layanan Neonatal, layanan bayi baru lahir.
“Ini merupakan kepastian bagi ibu ibu yang melahirkan dan ketika bayinya mengalami masalah, di RSUD Nunukan bisa menangani bayi dengan baik di sini sampai si bayi ini sehat kembali, dan dalam waktu 3 tahun itu kita anggap belum bisa di lepas maka akan di perpanjang masa pendampingannya, sehingga target nasional bisa tercapai,” lanjutnya.
Berbicara tentang alat di RSUD Nunukan, Direktur Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita menjelaskan, bahwa alat di RSUD Nunukan cukup bagus, bahkan banyak yang sesuai dengan alat yang digunakan di RSAB Harapan Kita.
“Tadi pagi, kami Hospital Tour, potensi di sini luar biasa, selain dari komitmen manajemennya, dokter dokternya juga luar biasa, alat kesehatannya juga bagus sekali, merek mereknya luar biasa sama seperti yang di Jakarta, sehingga membuat saya jadi bangga, tinggal bagaimana supaya bisa dimaintenance dengan bagus alat alat itu supaya tidak gampang rusak, dan orang di sini bisa perbaiki sedikit sedikit dengan bantuan kita,” jelasnya.(hms)