NUNUKAN – Senam Yamu Ame Tonge alias Yameto berawal dari salah satu lagu daerah yaitu Dayak Lundayeh dari Kecamatan Krayan. Lagu ini mengisahkan tentang hubungan asmara seorang lelaki dengan perempuan, namun dipisahkan oleh jarak dan sungai.
Wakil Ketua DPRD Kaltara atau Ketua umum KORMI Kabupaten Nunukan, Andi Muhammad Akbar, mengatakan Yameto merupakan singkatan dari Yamu Ame Tonge, sebuah lagu dari Krayan yang artinya “Oh gadis, datanglah padaku “.
Tata gerak senam Yameto menggambarkan ada gerak memanggil-manggil menandakan si perempuan memanggil.
“Gerak mendayung-mendayung menandakan si laki-laki datang, dengan menggunakan perahu karena tempat tinggal keduanya dipisahkan sungai,” kata, Andi Muhammad Akbar, Jumat, 20 Oktober 2023.
Lagu Yamu Ame Tonge diaransemen ulang oleh Robi staf RRI Nunukan. Vocal oleh Dorma Kisu didampingi Litad dan Sispo. Ketiganya warga asli Dayak Lundayeh. Mereka staf Disparpora Nunukan. Sedangkan penata gerakan senam yakni Usnawati, salah seorang guru senam di Nunukan.
Cima, salah satu peserta, mengaku merasa senang dengan senam Yameto, karena menurutnya senam Yameto adalah unik lirik lagu juga enak didengar sehingga rasanya membuat semangat untuk bergerak.
“Alhamdulillah bisa ikut senam bersama masyarakat, apalagi pagi tadi memecah rakor muri, dengan peserta terbanyak,” jelasnya.
Tim MURI yang telah datang ke Nunukan dalam rangka mencatat rekor sejarah senam Yameto dengan peserta terbanyak.
Sedangkan yang ikut berkontribusi dalam kegiatan hari ini, dengan peserta berjumlah lebih dari 5000 peserta dia berharap semoga kegiatan ini tidak hanya memecahkan rekor secara nasional, namun bisa memecahkan rekor secara internasional.(KS)