kaltarastories.com, Malinau – Bupati Malinau Wempi W Mawa, S.E., M.H. membuka secara resmi Debat Demokrasi Antar Pelajar SMA/SMK Sederajat Se-Kabupaten Malinau yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Malinau. Debat demokrasi antar pelajar ini mengusung tema “Peran Pelajar dalam Pengawasan Partisipatif Pemilu Berdasarkan Nilai-Nilai Demokratis”.
Untuk acara pembukaan dilaksanakan di ruang Laga Feratu Kantor Bupati Malinau, pada Kamis (04/08). Sedangkan lokasi untuk debat dilaksanakan di Kantor Bawaslu Kabupaten Malinau.
Dalam laporannya Ketua Bawaslu Kabupaten Malinau Dony, S.Th., M.H. mengatakan bahwa di setiap pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) pasti terdapat pemilih pemula atau yang baru pertama kali menggunakan hak pilih dan berpartisipasi dalam Pemilu.
Karena itu memperkenalkan hak politik bagi warga negara khususnya kepada pemilih pemula tepatnya para pelajar diperlukan media penunjang sehingga Bawaslu dalam hal ini mengambil peran untuk memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada pemilih pemula ini dalam bentuk debat antar pelajar.
“Karena menurut kami kegiatan sosialisasi yang paling efektif adalah salah satunya kegiatan debat. Dari mereka, untuk mereka dan bagi mereka ilmunya,” ucapnya.
Kegiatan debat ini kata Dony, merupakan debat Pemilu pertama yang diselenggarakan di Kabupaten Malinau. Meski yang pertama kali dilakukan tetapi antusiasme dari sekolah-sekolah di wilayah kota cukup tinggi.
“Hal ini terlihat dari 15 sekolah yang kami datangi untuk sosialisasi terkait debat ini ada 11 sekolah yang mendaftar mengikuti debat antar pelajar ini dengan mengirim 26 tim. Ini cukup tinggi antusias dari para pelajar kita dan kami sangat mengapresiasi itu,” ungkapnya.
“Kami berterima kasih kepada bapak/ibu kepala sekolah yang mendukung kegiatan debat demokrasi antar pelajar yang mana ini juga merupakan bagian kita untuk mensukseskan Pemilu Serentak Tahun 2024,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Malinau Wempi W Mawa, S.E., M.H. sangat mengapresiasi kegiatan debat demokrasi antar pelajar tingkat SLTA sederajat ini.
“Ini sangat penting karena pada Pemilu 2024 pemilih pemula ini akan menjadi target partai politik maupun pasangan calon di Pemilu 2024. Terlebih pemilih pemula, tingkat populasi mereka sangat tinggi,” ujarnya.
“Hasil dari populasi besar ini juga akan menunjukkan kualitasnya karena dari jumlah pemilih khususnya pemilih pemula yang akan menentukan pemimpin di jenjang-jenjang tingkatan di republik ini,” imbuhnya.
Karena itu kata Wempi, diperlukan pemahaman informasi yang benar dan lengkap bagi pemilih pemula. Dan debat demokrasi antar pelajar ini menjadi salah satu media yang sangat baik sehingga nanti mereka dapat mengetahui hak dan kewajiban mereka sebagai pemilih.
“Dengan begitu mereka bisa memahami bahwa pesta demokrasi itu adalah sepenuhnya hak mereka karena merekalah yang nanti menentukan pemimpin yang akan mereka pilih baik itu Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Kabupaten/Kota,” tuturnya.(*)
Sumber: Humas Pemkab Malinau