Nunukan – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan menggelar rapat paripurna terkait Pemerintah Daerah (Pemda) Nunukan menyampaikan rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) perubahan 2024 pada 31 Juli 2024.
Wakil Bupati Nunukan H. Hanfiah, mengatakan sebagai respon pemerintah Kabupaten Nunukan terhadap kebijakan pemerintah pusat telah dilakukan pergeseran APBD tahun 2024 guna mengakomodir program pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
Secara garis besar rancangan perubahan KUA dan PPAS tahun anggaran 2024, mulai dari pendapatan pada rancangan perubahan APBD tahub 2024 pendapatan semula diproyeksikan sebesar Rp. 1,837.974.248.257,00 yang mengalami kenaikan menjadi sebesar Pp. 1,987.304.299.258,54 atau naik 7,51 persen, kenaikan pendapatan daerah ini berasal dari pendapatan asli daerah, pendapatan transfer dan lain-lain pendapatan daerah.
H.Hanafia juga merincikan, mulai dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semula dianggarkan sebesar Rp. 104.176.542.730,00 mengalami perubahan menjadi sebesar Rp. 120.096.546.444,14 atau naik 13,26 persen. Sedangkan Pendapatan Transfer yang semula sebesar Rp. 1,724.236.125.527,00 bertambah menjadi Rp. 1,855.132.927.814,40 atau naik 7,06 persen. Dan lain-lain pendapatan daerah yang sah semula sebesar Rp. 9.561.580.000,00 setelah perubahan naik menjadi sebesar Rp. 12.074.825.000,00.
Sedangkan belanja daerah, pada rancangan perubahan APBD tahun 2023 proyeksi belanja itu semula sebesar Rp.2.020.964.995.989,00 bertambah menjadi Pp. 2.293.991.609.770,01 atau naik sebesar 11,90 persen.
Ada belanja oprasional semula sebesar Rp.170.121.288.358,00 bertambah menjadi Rp.1.240.290.560.859,01 atau naik 5,66 persen. Belanja Modal semula dianggarkan sebesar Pp. 542.677.995.431,00 setelah perubahan bertambah menjadi sebesar Pp. 632.892.153.215,00 atau naik 14,25 persen. Dan belanja tidak terduga semula sebesar Pp. 15.360.000.000,00 setelah perubahan tidak mengalami perubahan. Termasuk Belanja bantuan keuangan sebesar Rp. 292.805.712.200,00 bertambah menjadi Rp. 405.448.895.696,00 atau naik 27,78 persen.
Penerimaan pembiayaan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya semula sebesar Rp. 185.990.747.732,00 setelah diaudit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia bertambah menjadi Rp.309.687.310.511,47 atau bertambah 39,94 persen.
Pengeluaran pembiayaan semula tidak ada, setelah perubahan menjadi Rp.3.000.000.000,00, pengeluaran pembiayaan direncanakan untuk penyertaan modal dan menutup defisit atas selisih antara anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten Nunukan tahun anggaran 2024.
“Kita menyampaikan KUA dan PPAS APBD 2024 ke DPRD Nunukan,” kata H. Hanfiah.
Selain itu Ketua DPRD Nunukan Hj. Leppa menyampaikan ini akan masih dilakukan rapat persetujuan antara pemerintah daerah dan DPRD Nunukan. “Rapat ini akan kita jadwalkan secepat mungkin untuk di bahas bersama,” jelasnya.(red/fr)