kaltarastories.com, Balikpapan – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang merupakan bagian dari Zona 8 Regional Kalimantan Subholding Upstream berhasil melaksanakan kegiatan on stream gas dari anjungan kedua Proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN), yaitu WPS-3 pada Jumat, 10 Juni 2022, di Lapangan Sisi Nubi, Kabupaten Kutai Kertanegara. Setelah kesuksesan onstream dari anjungan pertama JML1, aliran gas perdana dari anjungan WPS-3 ini menandakan PHM secara resmi menambah produksi gas yang berasal dari Proyek JSN yaitu dari sumur SS-301 sebesar 22,51 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).
General Manager PHM, Krisna, mengatakan bahwa keberhasilan PHM untuk mengalirkan gas dari proyek JSN ini, baik dari anjungan pertama dan kedua, merupakan wujud komitmen Perusahaan untuk merealisasikan program kerja yang didukung oleh diterimanya persetujuan insentif migas dari pemerintah.
“Sejak persetujuan insentif migas diberikan di tahun 2021 lalu, seluruh jajaran manajemen dan pekerja PHM terus melakukan berbagai langkah strategis untuk merealisasikan program kerja yang telah disetujui. Selain meningkatkan jumlah aktivitas pengeboran, Kami berhasil menemukan sumber cadangan migas baru dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang dapat mendukung pencapaian target produksi migas Indonesia di 2030,” ujar Krisna.
Selain itu, menurut Krisna, PHM juga menerapkan praktik-praktik engineering terbaik dalam memelihara dan meningkatkan kehandalan fasilitas operasi dan produksi migas yang sudah berumur puluhan tahun sehingga tetap beroperasi secara optimal. ”Dengan insentif yang diberikan kepada kami, maka keberlangsungan investasi dan produksi PHM dapat dipertahankan sehingga penyediaan energi bagi kebutuhan nasional dapat tercapai,” pungkasnya.
Senior Manager Subsurface Development & Planning PHM, Ferico Afrinas mengatakan cadangan gas dari Plan of Development Lapangan North Sisi North Nubi diperkirakan sebesar 82 BSCF dengan kondensat 626 Mstb. “Selain 2 sumur yang sudah onstream yaitu SS-301 & 302, saat ini PHM fokus menyelesaikan operasional pemboran dan produksi di 10 sumur sisanya. Rencananya penambahan produksi lainnya akan dihasilkan melalui sumur SS-302 yang juga berasal dari anjungan yang sama,” ujar Ferico.
Sementara itu, Senior Manager Project PHM Setyo Sapto Edi menjelaskan bahwa anjungan WPS-3 memiliki desain kapasitas produksi hingga 45 MMscfd dan PHM pun berhasil menyelesaikan proyek pembangunan anjungan yang ketiga. “PHM telah menyelesaikan pembangunan anjungan ketiga yaitu WPN-4, dan telah Ready for Drilling sejak tanggal 22 Februari 2022, dan saat ini masih dalam proses pengeboran serta ditargetkan akan dapat onstream pada bulan Agustus 2022,” ujar Edi.
Dengan rencana beroperasinya 3 anjungan Proyek JSN, PHM diperkirakan akan mampu menambah produksi gas sebanyak 135 MMscfd dan menopang 20 persen produksi migas pada tahun 2024.
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) merupakan anak Perusahaan PHI yang menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance) di Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur. PHM bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan demi mewujudkan.(*)