Tarakan, kaltarastories.com – Dua speed boat saling adu bodi dari dua arah berbeda pada Jumat malam (14/10) sekitar jam 19.30 Wita.
Satu motoris meregang nyawa pada malam itu.
Kedua speed boat bermesin 40 PK ini masing-masing bernama Mobile Legend dari arah Juata dan speed boat bernama Gacor dari arah Beringin.
Kapolres Tarakan, AKBP Taufik Nurmandia melalui Kasat Polair Polres Tarakan, IPTU Jamzani menerangkan kronologis kejadian tubrukan speed boat warna kuning dan hijau ini.
Awalnya speed boat Mobile Legend berasal dari arah Juata yang dimotorisi oleh FA melaju tak beraturan menuju muara Selumit Pantai langsung menabrak speed boat Gacor dari arah Beringin.
Speed boat Gacor hendak pulang habis menjual kepiting yang terdiri dari 1 orang motoris dan 1 ABK. Sedangkan speed boat Mobile Legend terdiri dari 3 orang ABK dan 1 motoris.
“Posisinya speed boat yang dari Beringin itu jaraknya 5 meter dari kios, sedangkan speed boat yang dari Juata melaju terus melambung kemudian nabrak, padahal sebenarnya dia bisa belok tapi terlalu jauh dia melambung,” terang Jamzani pada Senin (17/10).
Saat terjadi tubrukan, motoris speed boat Mobile Legend terpental ke laut, sedangkan speed boat Gacor terbalik dan mengarah ke kios. Jamzani mengatakan, speed boat Mobile Legend juga terseret sehingga tersangkut di kolong kandang ayam milik warga setempat.
“Kami mendatangi TKP, mengamankan semua. barang bukti speed boat Mobile Legend maupun Gacor,” ucapnya.
Pihak kepolisian juga telah memeriksa beberapa saksi yakni ABK masing-masing speed boat serta warga sekitar yang melihat kejadian. Satu orang motoris dari speed boat Mobile Legend yang meninggal karena tenggelam serta luka lebam pada pelipis serta leher pada masing-masing ABK.
“Kami periksa juga yang mengevakuasi korban, pemeriksaan pembelian kepiting yang ada di Beringin apakah benar speed boat Gacor berangkat dari sana. Saat itu juga tidak ada gelombang, memang speednya saja,” jelasnya.
Hasil pemeriksaan, Jamzani mengatakan kecelakaan ini terjadi karena speed boat Mobile Legend terlampau laju sehingga melambung terlalu tinggi. Keadaan ini makin diperparah saat kejadian juga tak dilengkapi penerangan di badan speed boat tersebut.
“Makanya kami mau tanyakan ke ahlinya, bagaimana kalau mesin 40 PK ini jalan pada malam hari kemudian haruskah dilengkapi dengan penerangan,” ucapnya.(*)