Tarakan, kaltarastories.com – Adanya sirkulasi siklonik di Selat Makassar bagian selatan yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di utara Kalimantan Utara dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalimantan Utara khususnya pada tanggal 9-11 Oktober 2022.
Kondisi ini menyebabkan kondisi cuaca pada periode tersebut berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah;
Kabupaten Bulungan (Kec. Bunyu, Kec. Peso, Kec. Peso Hilir, Kec. Sekatak, Kec. Tanjung Palas Barat, Kec. Tanjung Palas Timur, Kec. Tanjung Selor);
Kabupaten Tana Tidung (Kec. Betayau, Kec. Muruk Rian, Kec. Tana Lia, Kec. Sesayap, Kec. Sesayap Hilir);
Kabupaten Malinau (Kec. Kayan Hilir, Kec. Kayan Hulu, Kec. Kayan Selatan, Kec. Malinau Barat, Kec. Malinau Kota, Kec. Malinau Selatan, Kec. Malinau Utara, Kec. Malinau Selatan Hilir, Kec. Malinau Selatan Hulu, Kec. Pujungan, Kec. Sungai Boh, Kec. Sungai Tubu, Kec. Mentarang, Kec. Mentarang Hulu);
Kabupaten Nunukan (Kec. Nunukan, Kec. Sebatik, Kec. Sebatik Barat, Kec. Sebatik tengah, Kec. Sebatik Timur, Kec. Sebatik
Utara, Kec. Nunukan Selatan, Kec. Sebuku, Kec. Sembakung, Kec. Sembakung Atulai, Kec. Lumbis);
Kota Tarakan (Kec. Tarakan Barat, kec. Tarakan Tengah, Kec. Tarakan Timur, Kec. Tarakan Utara).
“Kami juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Kalimantan Utara untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan genangan air, serta tanah longsor,” demikian siaran pers BMKG.(*)